- Open Source Bukan OS Alternatif - 3 Juli 2020
- Mengapa Dunia Pendidikan Harus Belajar Gunakan Open Source Software - 9 Maret 2020
- Strategi Tingkatkan Angka Partisipasi Sekolah - 5 Maret 2020
Sejumlah organisasi masyarakat sipil di Banyumas menyelenggarakan Sosialisasi Reforma Agraria Kehutanan melalui Hak Pengelolaan Desa. Acara berlangsung pada Kamis – Jumat (30-31/7).di Pendapa Kasepuhan Kalitanjung, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas. Kegiatan sosialisasi melibatkan puluhan desa, seperti Desa Melung, Desa Mandirancan, Desa Tambaknegara, Desa Gerduren, Desa Dermaji, Desa Kalisalak, Desa Watuagung, dan lainnya.
Acara ini bertujuan memberikan sosialisasi arah perubahan tata kelola agraria dan kehutanan di Jawa dengan konsepsi reforma agraria melalui hak pengelolaan hutan oleh desa. Menurut Hasbi Berliani (Kemitraan) dan Barid Hardiyanto (Pegiat Hutan Jawa), saat ini pemerintah tengah menyusun kebijakan untuk menata ulang struktur agraria, khususnya hutan, yang memberikan hak pengelolaan hutan pada desa.
Kebijakan tersebut sebagai perwujudan Program QiuickWins Jokowi-JK yaitu mengubah PP No. 72 tahun 2010 tentang Perum Perhutani yang mendudukkan desa sebagai subjek hukum untuk kepemilikan dan pemanfaatan tanah dan hutan. Sementara itu, Perhutani akan lebih fokus untuk mengurusi corebusiness pengolahan hasil hutan, sumber daya alam dan hasil pertanian rakyat, serta penyerahan tugas pengelolaan hutan kepada Kesatuan Pemangku Hutan (KPH).
Sosialisasi dan Workshop Reforma Agraria Kehutanan di Banyumas merupakan kegiatan kali kedua. Sebelumnya, berlangsung kegiatan serupa di Desa Sidaurip (Cilacap) pada 10 – 11 Juli 2015. Sosialisasi selanjutnya akan dilaksanakan di Ciamis pada 7-8 Agustus 2015. Pada acara ini, peserta memberikan sejumlah rekomendasi dan rencana tindak lanjut, seperti peserta sepakat untuk mengawal perubahan PP No. 72 tahun 2010 dengan membuat kertas posisi. Selain itu, mereka merencanakan untuk bertemu dengan Bupati Banyumas membahas pentingnya aksi reformasi agraria.
Sejumlah organisasi yang ikut mendukung acara ini, antara lain Gedhe Foundation, Kemitraan Jakarta, Pemerintah Desa Tambaknegara, Gerakan Desa Membangun wilayah Banyumas, LPPSLH, Serikat Tani Banyumas Pekalongan, LMDH Wilayah Banyumas, dan Blogger Banyumas.