Gedhe Nusantara

Perkumpulan Gedhe Nusantara menggelar diskusi kelompok terarah (focus group discussion) untuk menyerap gagasan dari para pakar pendidikan. FGD dilaksanakan di Laboratorium IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (27/9), di Kampus Karangmalang, Depok, Sleman.

Diskusi ini membahas strategi percepatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah tertinggal. Gedhe Nusantara menjadi mitra Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Desa PDTT dalam peningkatan SDM, khususnya tenaga pendidikan dan pelajar di kabupaten kategori daerah tertinggal.

Acara FGD dipandu oleh Yossy Suparyo, Direktur Gedhe Nusantara, dan dihadiri oleh Priyono, Direktur PSDM Kementerian Desa PDTT, dan para pakar pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.

Priyono mengajak para akademisi untuk berkolaborasi dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal, khususnya bidang sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia fokus pada upaya mencari terobosan untuk mengingkatkan harapan hidup dan angka partisipasi sekolah. Direktorat PSDM proaktif untuk melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaan kegiatan.

Arief Rahman, pakar pendidikan UNY, menjelaskan peran strategis organisasi masyarakat sipil dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal. Menurutnya, organisasi masyarakat sosial memiliki modal sosial dalam menggerakan partisipasi publik sehingga perbaikan sumber daya manusia bisa dilakukan secara kolektif.

Universitas Negeri Yogyakarta memiliki program khusus untuk peningkatan SDM di Daerah Tertinggal melalui penerimaan mahasiswa daerah. Biasanya, universitas bekerjasama dengan pemerintah daerah membuat Program Beasiswa Daerah. Peserta program ini adalah putra-putra daerah, mereka akan kembali ke daerahnya setelah menyelesaikan tugas pendidikan.

Inovasi Pendidikan di Daerah Tertinggal

Gedhe Nusantara telah mendukung gagasan di atas dengan melakukan pelatihan guru dan siswa di Kabupaten Sambas. Kabupaten Sambas merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam kategori tertinggal di Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai rata-rata ujian nasional siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Gedhe memperkenalkan inovasi teknologi belajar berbasis aplikasi Android yang membantu para guru menyiapkan materi belajar, sekaligus memfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri. Aplikasi ini dapat juga dipergunakan tanpa dukungan internet sehingga cocok bagi daerah tertinggal yang masih kesulitan mengakses internet.

Sekolah cukup menyediakan komputer yang difungsikan sebagai server, lalu ada layanan radio pemancar wifi. Para pengguna bisa mengakses semua bahan dan materi pembelajaran dalam server cukup dengan terkoneksi dengan wifi.

Gedhe Nusantara juga mempelopori pemanfaatan piranti lunak sumber terbuka (open source software) di dunia pendidikan. Pemanfaatan open source membantu kegiatan belajar-mengajar secara murah dan efektif.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak
ROKOKBET rokokbet ROKOKBET ROKOKBET Slot777 ROKOKBET ROKOKBET situs toto ROKOKBET ROKOKBET ROKOKBET SLOT777 ROKOKBET https://erawanhotel.org/ https://kingpowerbangkok.com/ https://www.vansthailand.com/ https://changinternationalcircuit.com/