- Open Source Bukan OS Alternatif - 3 Juli 2020
- Mengapa Dunia Pendidikan Harus Belajar Gunakan Open Source Software - 9 Maret 2020
- Strategi Tingkatkan Angka Partisipasi Sekolah - 5 Maret 2020
Yayasan Gedhe Nusantara (Gedhe Foundation) menggandeng The Wahid Institute untuk mendorong penyelenggaraan pelayanan publik nondiskriminatif di desa. Kerjasama ini dilakukan dalam Sekolah Desa Membangun #5 di Balai Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (2/4). Pelayanan publik nondiskriminatif penting dilakukan agar semua elemen masyarakat desa mendapatkan mutu pelayanan yang prima.
The Wahid Institute merupakan organisasi nonpemerintah yang berusaha mewujudkan prinsip dan cita-cita intelektual Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam membangun pemikiran Islam moderat yang mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme dan toleransi.
“Gus Dur sendiri merupakan sosok yang gigih memperjuangkan berkeadilan sosial dengan menjunjung tinggi pluralisme, multikulturalisme, demokrasi, HAM yang diinspirasi nilai-nilai Islam,” jelas Endah Nurdiana, Manajer Kebijakan dan Kampanye The Wahid Institute.
The Wahid Institute akan mendokung program pengarusutamaan isu inklusif dan pelayanan nondiskriminatif di tingkat desa, berupa pengembangan kapasitas, penyusunan draft standar operasional, dan rembug warga. Program ini akan melahirkan praktik penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.
Pada kesempatan itu, Wahid Institute dan Gerakan Desa Membangun mengkampanyekan #BeraniDamai untuk mendorong pendekatan perdamaian dan dialog dalam penyelesaian permasalahan yang muncul di masyarakat.