Gedhe Nusantara

Yossy Suparyo
Ikuti:

Gedhe Foundation dan Pemerintah Kabupaten Banyumas akan meluncurkan aplikasi Kamus Basa Banyumasan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10) di Alun-Alun Purwokerto. Peluncuran dilakukan saat upacara bendera yang dipimpin oleh Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein. Aplikasi Kamus Basa Banyumasan dikembangkan dalam platform Android sehingga bisa dipasang di ponsel pintar.

Bahasa Banyumas merupakan bahasa yang digunakan oleh 6 juta warga yang tinggal di daerah eks-karisidenan Banyumas. Wilayah itu terletak di bagian barat Provinsi Jawa Tengah yang mengitari Gunung Slamet dan Sungai Serayu, meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Langkah ini memungkinkan masyarakat Banyumas, baik yang tinggal di eks-Karisidenan Banyumas maupun daerah rantau, dapat menggunakan kamus melalui gadget mereka.

Kamus Banyumasan di Ponsel Android

Pengembangan aplikasi kamus versi Android merupakan pilihan yang tepat. Data On Device Research (2015) menyebutkan pengguna internet di Indonesia mencapai 74,6 juta. Uniknya, 62 prosen dari pengguna internet tersebut, mengakses internet melalui ponsel. Tren itu terus meningkat seiring dengan harga ponsel pintar yang semakin terjangkau oleh semua kalangan.

Yossy Suparyo, Direktur Gedhe Foundation, mengatakan 90 prosen dari pengguna ponsel pintar itu menggunakan OS Android. Sebaran pengguna cukup merata dari segi umur, baik usia muda maupun dewasa. Karena itu, Yossy optimis pengguna Aplikasi Kamus Basa Banyumasan dari generasi muda cukup besar.

Untuk memasang aplikasi Kamus Basa Banyumasan, pengguna cukup mengunduhnya di Google Playstore. Tim pengembang merencanakan ada dua versi aplikasi, yaitu gratis dan berbayar. Aplikasi versi gratis tidak dibatasi waktu dan harga aplikasi kamus versi berbayar sangat murah karena pengembangan aplikasi bukan untuk kepentingan komersil.

Pengembangan Aplikasi

Aplikasi dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java melalui piranti penyunting Android Studio. M Arya Rizki, Koordinator Pengembang Kamus, menjelaskan ukuran aplikasi sangat ringan hanya 2 MB dan dapat dipasang di gadget spesifikasi rendah. Aplikasi kamus dapat berjalan di Android 4.0 ICS (Ice Cream Sandwich) ke atas dengan RAM 512 MB. Tampilan antarmuka aplikasi juga responsif mengikuti ukuran layar ponsel.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan aplikasi Kamus Basa Banyumasan memiliki empat fasilitas utama. Pertama, mesin pencari. Pengguna dapat mencari kata dan artinya melalui mesin pencari yang menjadi fitur utama aplikasi. Kamus juga memberikan contoh-contoh penggunaan kata dalam sebuah kalimat.

Kedua, dukungan suara. Pengguna kamus dapat mendengarkan bunyi dan intonasi kata sehingga mereka dapat menirukan pelafazan kata. Kamus ini cocok digunakan masyarakat dari luar Banyumas yang ingin belajar Bahasa Banyumasan.

Ketiga, pengguna dapat menyumbang kata baru yang belum ada dalam direktori kamus. Pengguna cukup mengisi kata beserta artinya dalam formulir Tambah Kata yang disediakan oleh aplikasi ini. Keempat, pengguna dapat berbagi pengalaman mereka menggunakan kamus melalui media sosial, seperti twitter, facebook, gplus, instagram, dan lainnya.

Ikon Baru Banyumas

Pengembangan aplikasi Kamus Basa Banyumasan langsung di bawah supervisi Ahmad Tohari, budayawan Banyumas sekaligus penggagas aplikasi ini. Ahmad Tohari berkomitmen terlibat langsung dalam penyuntingan sehingga kualitas kamus terjamin. Kalangan dunia pendidikan dapat menjadikan kamus ini sebagai rujukan proses belajar-mengajar, terutama mata pelajaran muatan lokal.

Gagasan pengembangan Kamus Basa Banyumas versi Android datang dari Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein dalam sebuah diskusi yang membahas visi Banyumas ke depan. Pemerintah Kabupaten Banyumas berkomitmen mendukung pengembangan aplikasi Kamus. Husein meminta Ahmad Tohari dan Gedhe Foundation dapat mewujudkan aplikasi tersebut sebagai ikon baru Banyumas.

Dalam pengembangan kamus Gedhe Foundation membentuk tim pengembang yang dipimpin oleh M. Arya Rizki dan beranggotakan Pri Anton Subardio, Sukarni, dan Chusnul Chotimah. Untuk dokumentasi sistem ada Supriyanto dan Pradna Paramitha.

Pengembangan aplikasi ini juga melibatkan para sukarelawan, seperti Siska Kurnia, Rina Purnama, Tati Tia Surati, Heri Kristanto, Saring Supandoyo, Azhar Maulana Magribi Sidiq, Nurul Anissah, Muhammad Ayik Sugama, Taman Ilmu Bumi Nusantara, MTs Muhammadiyah Wangon. Mereka berkontribusi dalam entri kosakata, pengisi suara, dan ujicoba aplikasi.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak