Proposal penelitian yang disusun Perkumpulan Gedhe Nusantara dinyatakan lolos pada tahap seleksi substansi. Selanjutnya, Gedhe Nusantara diundang untuk mempresentasikan konsep penelitiannya pada tahap presentasi. Pada tahap presentasi akan dipilih empat proposal yang akan mendapatkan dukungan pembiayaan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Proposal berjudul “Rancang Bangun Sistem Rantai Pasok dan Informasi Pasar Real-Time Partisipatif untuk Optimalisasi Distribusi dan Perdagangan Pangan Berkeadilan (Fair Trade) di Kabupaten Banyumas” menjadi proposal yang pertama yang diputuskan lolos dari 58 proposal yang mengikuti seleksi (skor 330,213 poin). Selain itu, ada 19 proposal lain yang dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap presentasi.
Proposal penelitian Gedhe Nusantara dilatarbelakangi fakta bahwa sebagian besar petani (78%) untuk komoditas strategis seperti cabai, padi, dan sayuran masih tergantung pada pengepul atau pedagang perantara dalam memasarkan hasil panen. Akibatnya, ada selisih harga antara produsen dan konsumen akhir hingga rata-rata 35%.
Yossy Suparyo, Direktur Gedhe Nusantara, berpendapat situasi di atas mengindikasikan keuntungan besar dinikmati oleh para pengepul atau terdistribusi dalam rantai perantara yang panjang.
“Ketergantungan finansial pada pengepul, termasuk melalui utang, juga memaksa petani menjual hasil panen dengan harga sepihak yang merugikan,” ujarnya.
Lemahnya posisi tawar petani sering kali membuat petani rentan terhadap eksploitasi ekonomi, seperti penetapan harga tidak transparan dan praktik ijon yang merugikan.
“Kurangnya akses petani terhadap data harga pasar terkini yang akurat dan terpercaya memaksa mereka mengandalkan informasi dari perantara yang kerapkali memanipulasi harga untuk keuntungan pribadi,” lanjutnya.
Pengembangan Sistem Rantai Pasok dan Informasi Pasar Produk Pangan
Untuk itu, pengembangan platform untuk memutus rantai pasok yang panjang dan tidak efisien menjadi kebutuhan yang urgen dan mendesak. Petani dapat menerima proporsi keuntungan yang lebih besar dan membuka akses ke pasar dan mendorong persaingan yang lebih sehat.
“Proposal ini berisi mengembangkan aplikasi sistem yang mengintegrasikan tata kelola rantai pasok dan pemantauan harga pangan real-time dan partisipatif. Fitur utama aplikasi ini adalah memungkinkan petani secara aktif mengunggah data harga dan stok produk mereka,” Triadi Widianto, tim peneliti Gedhe Nusantara.
Selanjutnya, data itu diolah untuk menyajikan informasi dinamis seperti harga tertinggi, terendah, dan rata-rata per komoditas, serta informasi kuantitas dan lokasi produk untuk memudahkan pedagang.
“Platform digital ini akan dikelola bersama oleh multistakeholder pasar komoditas pangan. Sistem dapat menyediakan data harga terkini, tren pasar, dan informasi distribusi yang lengkap,” lanjutnya.
Inovasi ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan mewujudkan perdagangan berkedailan di Kabupaten Banyumas.