Gedhe Nusantara

Gedhe memenuhi undangan Banyumas Inspirasi pada Diskusi Publik Meneropong Banyumas 25 Tahun Mendatang. Acara berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal Soedirman (Fisip Unsoed) pada Jumat (14/08/2015). Pembicara dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, MSIE, MSCE, (Keynote Speaker), Luthfi Makhasin, M.A., Ph.D. (Dosen Fisip Unsoed), dan Joko Budi Santoso, M.M. (Bappeda Kabupaten Banyumas).

Joko Budi Santoso memaparkan program Pemkab Banyumas hingga tahun 2015, termasuk pemekaran Kota Purwokerto menjadi Kota Administratif. Luthfi Makhasin memaparkan keterkaitan proyeksi pertumbuhan penduduk dengan strategi pemenuhan kebutuhan pangan. Pertumbuhan property akan menciptakan keterpinggiran para penduduk asli. 25 tahun mendatang, rumah-rumah dibangun vertikal agar kebutuhan lahan pertanian tetap terkendali.

Prof. Kuntoro mengajak audience untuk menyusun proyeksi Banyumas 25 tahun ke depan. Menurutnya, persoalan air merupakan persoalan yang penting. ”Energi penting, tetapi air lebih penting, air bisa menghasilkan energi,” imbuhnya.

Dalam dimensi pemerintahan, pria kelahiran Purwokerto, 14 Maret 1947 ini menyarankan agar tidak terjebak pada persoalan-persoalan kewilayahan, administratif dan pola birokrasi yang menghambat berkembangnya pemikiran cerdas.

Mantan Menteri Pertambangan dan Energi di era Kabibet Reformasi Pembangunan ini menyarankan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk membuat model yang menginspirasi kabupaten lain. ”Banyumas seharusnya mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis baik berbasis pada persoalan-persoalan berskala nasional maupun berbasis pemikiran-pemikiran global,” ujarnya.

Dalam sesi tanya-jawab, beberapa peserta menyampaikan pentingnya air dalam tata kelola Banyumas pada masa mendatang.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak