- Kawal Izin KHDPK 912 Hektar, Gedhe Nusantara Dampingi Petani Cilacap Audiensi dengan Kementerian Kehutanan - 7 November 2025
- Gedhe Nusantara Ajak Petani Sarwadadi Bangun Ekonomi Kolektif di Area Perhutanan Sosial - 2 November 2025
- Literasi Digital Bekal Penting Bagi Konten Kreator Desa - 27 Oktober 2025
Kabupaten Jepara telah lama dikenal sebagai ikon dan episentrum industri mebel ukir berkualitas di Indonesia. Namun, di balik reputasi global tersebut, para pengrajin lokal yang menjadi tulang punggung industri ini seringkali menghadapi tantangan signifikan. Persaingan pasar yang ketat, dominasi tengkulak, dan kesulitan menembus pasar digital secara mandiri menjadi hambatan yang membatasi potensi ekonomi mereka.
Menjawab tantangan ini, Gedhe Nusantara mengambil langkah strategis dengan menggandeng Paguyuban Pengrajin Mebel Jepara. Kolaborasi ini melahirkan sebuah inisiatif transformatif: sebuah layanan e-commerce yang didedikasikan untuk memberdayakan para pengrajin secara langsung.
Layanan yang dapat diakses melalui portal http://hellofurniture.id ini dirancang bukan sekadar sebagai toko online. Ini adalah sebuah etalase digital terpadu yang memungkinkan seluruh anggota paguyuban untuk mempromosikan, memasarkan, dan menjual karya-karya otentik mereka langsung kepada konsumen di seluruh dunia melalui internet.
Direktur Eksekutif Gedhe Nusantara, Yossy Suparyo, menyatakan optimismismenya bahwa pengembangan layanan e-commerce ini dapat menjadi katalisator untuk membuka gerbang pasar baru bagi industri furnitur Jepara. “Kami berharap ini tidak hanya meningkatkan volume penjualan, tetapi juga mengangkat harkat para pengrajin,” ujarnya.
Fondasi Fair Trade untuk Membangun Kepercayaan
Salah satu elemen krusial yang membedakan platform ini adalah adopsi sistem fair trade (perdagangan adil). Dalam industri yang kerap terkendala masalah kepercayaan, model ini menjadi fondasi untuk menumbuhkan rasa saling percaya (trust) antara tiga pilar utama: pengrajin sebagai produsen, paguyuban sebagai kurator, dan pembeli sebagai konsumen akhir.
Dalam perdagangan digital, terutama untuk produk bernilai tinggi seperti furnitur, kepercayaan adalah mata uang utama. Yossy Suparyo menekankan bahwa pasar internet membutuhkan jaminan dan kepastian.
“Perdagangan di internet membutuhkan kepastian,” tegas Yossy.
“Kepastian itu dibangun melalui berbagai elemen: kejelasan domain sebagai identitas digital, kejelasan kelembagaan (paguyuban) yang menjamin legalitas dan kualitas, harga yang bersaing dan transparan, serta sistem testimoni yang jujur dari pihak-pihak yang pernah melakukan hubungan dagang,” lanjutnya.
Platform hellofurniture.id dirancang untuk memenuhi semua kriteria tersebut, memastikan pembeli mendapatkan produk otentik berkualitas, sementara pengrajin mendapatkan kompensasi yang adil atas karya mereka.
Kolaborasi Lintas Generasi: Pemberdayaan Talenta Muda
Hal yang menarik dari proyek ini adalah proses pengembangannya. Sistem e-commerce ini tidak dibangun oleh perusahaan teknologi besar, melainkan dikembangkan oleh empat orang siswa berbakat dari SMKN Binangun, Kabupaten Cilacap, yang tengah melaksanakan program magang di Gedhe Nusantara.
Keterlibatan para siswa ini mencerminkan visi pemberdayaan berlapis dari yayasan: tidak hanya memberdayakan pengrajin mebel, tetapi juga memberikan panggung bagi regenerasi talenta digital. Para siswa ini berhasil mengembangkan layanan e-commerce dengan mengadaptasi aplikasi open source yang dikenal andal dan telah teruji untuk melayani aktivitas jual beli di internet.
Langkah ini menunjukkan sebuah model kolaborasi multi-pihak yang efektif, di mana dunia pendidikan (SMK), lembaga non-profit (Gedhe Nusantara), dan asosiasi industri (Paguyuban Pengrajin) bersinergi.
Peluncuran hellofurniture.id menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi jembatan yang kuat antara warisan tradisi ukir Jepara dan peluang tak terbatas di pasar global, sekaligus menumbuhkan generasi baru yang siap bersaing di era digital.

