Gedhe Nusantara

Gedhe Nusantara

Dalam upaya mengakselerasi digitalisasi di lingkungan pendidikan Islam, sebuah mesin pengelola konten (CMS) baru bernama Wetren diperkenalkan secara resmi. Inovasi ini hadir sebagai solusi teknologi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan website pesantren, dengan fokus pada keringanan, keamanan, dan kemudahan penggunaan.

Pengenalan CMS Wetren ini dilakukan dalam kegiatan “Workshop Website Pesantren” yang berlangsung di Pusdiklat Kominfo, Jakarta Barat. Acara ini merupakan bagian integral dari program Internet Syariah Ramah dan Aman (ISRA), sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

ICT Specialist dari Gedhe Foundation, Andri Johandri, yang hadir sebagai pemateri, memaparkan secara rinci keunggulan platform baru tersebut di hadapan para peserta workshop, yang mayoritas merupakan perwakilan pengelola IT dari berbagai pesantren.

Menurut Andri, CMS Wetren dikembangkan untuk menjawab berbagai tantangan klasik yang sering dihadapi oleh lembaga pendidikan, khususnya pesantren, ketika hendak membangun kehadiran digital. Tantangan tersebut mencakup keterbatasan sumber daya teknis, kekhawatiran akan keamanan siber, dan kebutuhan akan sistem yang tidak rumit.

“CMS Wetren ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya sangat ringan. Installer-nya aja cuma 5 MB,” jelas Andri Johandri dalam presentasinya.

Ukuran file yang sangat kecil ini, lanjutnya, menjadi keunggulan signifikan. Hal ini memungkinkan website pesantren untuk beroperasi dengan lancar bahkan pada spesifikasi hosting yang minimal, sehingga menekan biaya operasional.

Aspek krusial lain yang menjadi sorotan utama adalah keamanan. Andri menjelaskan bahwa Wetren dibangun dengan arsitektur yang berbeda dari kebanyakan CMS populer saat ini.

“CMS ini hadir tanpa database SQL,” tegasnya. “Ini membuatnya lebih aman dari serangan hacker, terutama dari metode serangan yang umum menargetkan kerentanan pada database.”

Selain ringan dan aman, faktor kemudahan penggunaan menjadi prioritas pengembangan Wetren. Andri menekankan bahwa platform ini dirancang agar dapat dioperasikan oleh siapa saja, tanpa memerlukan keahlian coding yang mendalam.

“Tampilan editor kontennya dibuat sangat mudah, bahkan bagi pemula sekalipun,” tambahnya.

Dalam sesi workshop, para peserta tidak hanya mendengarkan paparan teori. Mereka dibimbing secara praktis untuk menjajal langsung CMS Wetren. Andri Johandri memandu para peserta mulai dari langkah awal, seperti cara mengunggah file installer ke hosting, melakukan proses instalasi, hingga mengelola konten harian.

Para peserta diajarkan cara mempublikasikan artikel, mengunggah foto kegiatan, dan mengatur tata letak dasar website pesantren mereka menggunakan editor Wetren.

Dengan dukungan browser modern yang umum digunakan, seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, dan lainnya, CMS ini terbukti dapat digunakan dengan mudah oleh para peserta workshop.

Kehadiran CMS Wetren dalam program ISRA ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia untuk segera go digital. Dengan platform yang aman dan mudah dikelola, pesantren diharapkan dapat lebih mandiri dalam menyebarkan informasi kelembagaan dan konten dakwah positif di ruang siber.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak