- KEMENTERIAN DESA PDTT BERSAMA GEDHE NUSANTARA GELAR PELATIHAN PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK KONTEN KREATOR DESA SERED DAN PAGELAK - 14 Agustus 2024
- Kementerian Desa PDTT Launching Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Vokasi Desa - 2 Agustus 2024
- Gedhe Jadi Fasilitator Peningkatan Kapasitas Kader Digital - 3 April 2023
Yayasan Gedhe Nusantara melatih para pelaku industri rumah tangga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, untuk menyusun pengetahuan produk (product knowledge) yang dikembangkannya. Kemampuan menyusun pengetahuan produk akan membantu para pelaku industri rumah tangga untuk mempromosikan produk mereka pada konsumen.
Kegiatan di atas merupakan bagian dari Workshop Inkubator Bisnis yang diselenggarakan oleh Subdit inovasi dan Penerapan Teknologi, Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa PDTT bekerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar pada 12-14 Juli 2018. Kegiatan ini diikuti oleh 32 pelaku usaha rumah tangga di Kabupaten Polewali Mandar.
Secara umum, pengetahuan produk dimakna sebagai penyusunan beragam informasi mengenai produk, seperti kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk.
Menurut Direktur Gedhe Foundation, Yossy Suparyo, para pelaku industri rumah tangga harus mampu menyusun pengetahuan produk yang baik dan benar supaya konsumen dapat mengonfirmasi dan memastikan produk yang mereka beli.
“Pengetahuan produk itu informasi yang wajib diperoleh konsumen saat dia ingin membeli suatu produk. Informasi itu harus mampu menjadi dasar keputusan konsumen, mau membeli atau tidak?” jelasnya.
Pengetahuan produk juga mencakup informasi di mana produk bisa dibeli, kapan waktu yang tepat untuk membeli produk. Dalam strategi pemasaran, pengetahuan produk akan memberikan konfirmasi kepada konsumen di mana konsumen dapat membeli produk tersebut.
Proses fasilitasi dilakukan dengan metode bermain peran. Setiap peserta diminta menyusun pengetahuan produknya, lalu dipresentasikan pada lima orang calon konsumen. Waktu presentasi hanya 1 menit dan dilakukan pada empat kelompok yang berbeda. Para konsumen diminta memberikan penilaian dengan menggunakan kartu warna-warni.
“Setiap warna menunjukkan sikap konsumen atas kemampuan presentasi pelaku bisnis,” lanjutnya.
Metode ini memudahkan para peserta untuk memahami pentingnya pengetahuan produk dalam dunia pemasaran. Selain mempelajari teori dasar, setiap peserta juga melakukan pengetahuan yang dia dapat secara langsung dalam metode permainan peran.