Gedhe Nusantara

JAKARTA – Konten inspiratif, dakwah positif hingga karya-karya sastra yang lahir dari pondok pesantren, menarik perhatian banyak pihak. PANDI, APJII, ISOC juga Nawala beramai-ramai mendukung konsep program fasilitasi website pesantren sebagai upaya digitalisasi sekaligus penyebaran konten-konten positif dari pesantren melalui jejaring internet.

“Untuk menangkal maraknya konten negatif, juga menetralisir banyaknya situs radikal mengatasnamakan ajaran Islam, website pesantren sangat relevan. Pihak-pihak yang jahat sudah melakukan tugas mereka dengan baik, yaitu menebar konten negatif di internet, sekarang giliran orang-orang yang baik seperti dari pesantren, menyebarkan hal-hal baik” ujar Andi Budimansyah, CEO PANDI, dalam sambutan pembukanya.

isra2 - tokoh internet dukung web pesantren

Sesi seminar workshop web pesantren, diisi beberapa narasumber.

Dalam sesi diskusi, Sigit Widodo, COO PANDI menjelaskan tentang manfaat menggunakan domain .id, untuk website pesantren, juga website-website lainnya. Domain .id menurutnya dapat dipercaya, karena semua pendaftar harus melampirkan identitas diri yang valid serta whois domain .id terbuka, sehingga pemilik domain mudah dilihat.

Khusus untuk pesantren, PANDI sedang mengujicoba penggunaan domain ponpes.id, sebagai second level domain yang nantinya dikhususkan bagi lembaga pendidikan berbentuk pondok pesantren.

Irvan Nasrun, perwakilan ISOC Jakarta Chapter, dalam paparannya menambahkan beberapa jenis pemanfaatan internet untuk penyebaran konten positif dari pondok pesantren, bisa berupa website, file sharing, tv online, radio pesantren online dan sebagainya. Pada sesi akhir, Irwin Day dari Nawala juga berbagi cerita terkait pengalamannya mengantisipasi dan menangani masalah konten negatif di internet.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak