Gedhe Nusantara

sukarni

Kaduri (nomor 2 dari kiri) bersama Kades Karanggayam (bertopi).Desa Karanggayam, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas memiliki  buah lokal yang khas bernama kenitu. Buah yang memiliki bahasa latin Chrysophyllum cainito ini tumbuh subur di desa yang dipimpin Nanang Supono ini.

“Kenitu rasanya manis,” tutur Nanang Supono.

Saat berbuah, satu pohon Kenitu yang produktif bisa menghasilkan lebih dari 30 kilogram.

Sejarah Kenitu tidak lepas dari Keluarga Kaduri. Tahun 1955, almarhumah Sutinah, istri Kaduri membawa biji Kenitu dari Lumajang. Biji tersebut tumbuh dan berbuah.

Para tetangga suka dan mereka ingin menanam Kenitu.”Semua Kenitu di Karanggayam, mula-mulanya dari rumahnya saya,” ujarnya pada Selasa (6/9).

Kenitu buahnya sekilas mirip markisa, tetapi daging buahnya yang berwarna putih perpaduan markisa dan manggis. Di daerah lain, kenitu disebut sawo susu.[:en]

Kaduri (nomor 2 dari kiri) bersama Kades Karanggayam (bertopi).

Karanggayam memiliki  buah lokal yang khas bernama Kenitu.Buah yang memiliki bahasa latin Chrysophyllum cainito ini tumbuh subur di desa yang dipimpin Nanang Supono ini.

“Kenitu rasanya manis,” tutur Nanang Supono.

Saat berbuah, satu pohon Kenitu yang produktif bisa menghasilkan lebih dari 30 kilogram.

Sejarah Kenitu tidak lepas dari Keluarga Kaduri. Tahun 1955, almarhumah Sutinah, istri Kaduri membawa biji Kenitu dari Lumajang. Biji tersebut tumbuh dan berbuah.

Para tetangga suka dan mereka ingin menanam Kenitu.”Semua Kenitu di Karanggayam, mula-mulanya dari rumahnya saya,” ujarnya pada Selasa (6/9).

Kenitu buahnya sekilas mirip markisa.Di daerah lain disebut sawo susu.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak