- Gedhe Nusantara Dampingi Pelatihan Produksi Video untuk Konten Kreator Desa Kabupaten Konawe - 13 November 2024
- Pelatihan Content Creator Muda Desa Hoder dan Desa Wairbleler Berjalan Sukses: Menghasilkan 6 Video Pembelajaran untuk Pemberdayaan Masyarakat - 2 November 2024
- Pelatihan Content Creator Muda Desa Sukses Digelar di Pelalawan - 14 September 2024
Konten Kreator dapat semakin produktif membuat konten apabila mereka memahami regulasi dan kebijakan yang berlaku di desa. Desa membutuhkan tenaga dan pikiran Konten Kreator untuk menggali, mendokumentasikan, dan menyebarluaskan potensi-potensi desa secara kreatif.
Demikian pendapat Akhmad Fadli, peneliti dan pegiat desa asal Sidareja, Cilacap dalam Serial Diskusi Perancangan Modul Produksi Video Pembelajaran bertopik “Substansi Berdesa bagi Kreator Konten” yang diselenggarakan oleh Gedhe Nusantara, Senin (27/2). Menurutnya, Konten Kreator perlu memahami Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 karena regulasi itu tak sekadar mengatur urusan pemerintahan dan pembangunan desa, tapi juga urusan pemberdayaan masyarakat.
“Apa hubungan UU Desa dengan produksi konten video? Produksi video yang baik akan memudahkan masyarakat untuk memahami situasi dan kondisi yang tengah mereka hadapi. Untuk itu, konten kreator harus paham regulasi dan kebijakan yang berlaku di desa,” jelas Fadli.
Fadli mencontohkan salah kaprah tentang kebijakan Kementerian Desa PDTT tentang pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa (sustainable development goals/SDGs Desa). Sebagian besar desa menilai kebijakan ini sebagai instruksi dan intervensi kementerian pada desa. Hal itu akan meningkatkan resisten desa sehingga hasilnya justru kontraproduktif.
“Seharusnya SDGs Desa dipahami sebagai bentuk dukungan Kementerian Desa pada desa untuk memudahkan mereka dalam mewujudkan tujuan pembangunan desa. Konten kreator dapat mengembangkan media edukasi agar survei SDGs Desa merupakan metode pendataan yang dibutuhkan oleh desa,” lanjutnya.
Pada workshop in, Fadli mengenalkan pendekatan pentagonal dalam memetakan potensi dan aset desa. Pentagon asset menggambarkan hubungan kelima aset desa, seperti aset manusia, aset alam, aset sosial, aset finansial, dan aset fisik sebagai penopang kehidupan masyarakat desa. Kemampuan desa dalam merumuskan strategi penghidupan dengan memanfaatkan aset penghidupan masyarakat akan meningkatkan kemandirian desa.
“Apabila suatu desa memiliki nilai physical asset, financial asset, dan social asset yang baik, maka masyarakat desa dapat memanfaatkan aset itu untuk meningkatkan kualitas penghidupan mereka,” pungkasnya.
Serial Diskusi Perancangan Modul Produksi Video Pembelajaran merupakan kegiatan Gedhe Nusantara untuk menghasilkan modul pendukung pelatihan peningkatan kapasitas produksi video bagi masyarakat desa. Diskusi ini akan berlangsung dalam enam seri diskusi, mulai dari penguatan substansi berdesa, perkembangan konten di internet, manajelemen produksi video, pra produksi video, produksi video, serta distribusi dan pemasaran video.