- Gedhe Nusantara Memproduksi Video Inspirasi Ekonomi Hijau di Desa Sugihmukti - 1 Desember 2025
- Gedhe Nusantara dan Samdhana Institut Konsolidasikan Standar Pelaporan Program Perhutanan Sosial - 1 Desember 2025
- Kelompok Tani Sidadadi Cilacap Petakan Sumber Daya Perhutanan Sosial sebagai Fondasi Pendirian Koperasi Produksi - 29 November 2025
Kelompok Tani (KT) Sidadadi, yang berlokasi di Kawunganten, Cilacap, tengah persiapkan langkah strategis di awal Desember 2025 dengan melaksanakan pemetaan potensi dan komoditas di area Perhutanan Sosial yang mereka kelola.
Kegiatan ini menjadi krusial karena bertujuan untuk mengumpulkan data faktual dan terukur mengenai seluruh sumber daya yang ada di lahan seluas 455 hektar tersebut. Data komprehensif ini nantinya akan menjadi fondasi utama dalam pengembangan lembaga usaha, khususnya Koperasi Produksi, yang akan segera didirikan oleh kelompok tani.
Aktivitas pemetaan ini dipandang sebagai upaya mendesak untuk menata dan mengorganisasi ekonomi kolektif di tingkat petani, sebuah langkah maju yang diyakini akan meningkatkan kesejahteraan anggota secara berkelanjutan.
Ketua Tim Pemetaan KT Sidadadi, Siswanto, menjelaskan pemetaan ini akan mengungkap potensi ekonomi riil yang selama ini menjadi penopang kehidupan masyarakat. Menurutnya, area Perhutanan Sosial yang dikelola kelompoknya memiliki kontribusi strategis melalui beragam komoditas unggulan.
“Kami sudah mengidentifikasi sejumlah komoditas yang secara signifikan menyumbang pada perekonomian masyarakat. Ini termasuk padi, jagung, karet, jinitri, pisang, kayu putih, kelapa, dan berbagai tanaman holtikultura lainnya,” ujar Siswanto.
Lebih lanjut, Siswanto membeberkan angka yang cukup impresif, memperkirakan bahwa omset total dari sumber daya yang dikelola saat ini mencapai sekitar Rp 350 juta per bulan. Angka fantastis inilah yang perlu dikelola secara cermat dan kolektif melalui badan usaha yang terstruktur.
“Tujuan pemetaan ini bukan hanya mencatat, tetapi juga mengukur luasan, jumlah, dan potensi pasar dari setiap komoditas. Ini adalah langkah pertama untuk mengubah potensi menjadi nilai ekonomi yang terorganisir,” tambahnya.
Metode Partisipatoris: Petani Sebagai Subjek Utama
Untuk memastikan akurasi dan rasa kepemilikan data, Kelompok Tani Sidadadi memilih pendekatan pemetaan secara partisipatoris. Dalam metode ini, setiap anggota kelompok tani akan dilibatkan langsung dalam proses identifikasi sumber daya yang mereka kelola.
“Kami membagikan formulir identifikasi kepada setiap anggota. Mereka akan bertindak sebagai surveyor di lahannya sendiri, mengidentifikasi secara detail apa saja sumber daya yang mereka miliki, baik itu hasil pertanian, perkebunan, maupun hasil hutan bukan kayu,” jelas Siswanto.
Pendekatan partisipatoris ini memastikan bahwa data yang dihasilkan tidak hanya akurat secara faktual di lapangan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada anggota untuk memahami secara mendalam potensi ekonomi lahan mereka.
Hasil dari identifikasi kolektif ini akan memungkinkan kelompok tani untuk menentukan jenis usaha yang paling relevan dan suportif terhadap aktivitas para petani melalui lembaga ekonomi kolektif, seperti Koperasi Produksi.
Pengorganisasian Ekonomi Kolektif sebagai Kebutuhan Mendesak
Ketua Kelompok Tani Sidadadi, Teguh Santoso, menekankan pentingnya inisiatif ini bagi masa depan organisasinya. Menurutnya, pemetaan sumber daya merupakan inti dari upaya mereka untuk melakukan pengorganisasian ekonomi secara kolektif.
“Kami menyadari bahwa keberhasilan lembaga usaha yang akan kami dirikan sangat ditentukan oleh bagaimana kami mengelola sumber daya ini: harus cermat, terstruktur, dan terukur,” tegas Teguh.
Meskipun Kelompok Tani Sidadadi menghadapi berbagai keterbatasan, baik dari segi pendanaan maupun kapasitas kelembagaan, Teguh menegaskan bahwa kegiatan pemetaan ini dianggap sebagai kebutuhan yang penting dan mendesak.
“Kami tidak bisa lagi bergantung pada pengelolaan individu yang sifatnya sporadis. Dengan data pemetaan ini, kami berharap Koperasi Produksi kami akan berdiri di atas dasar yang kuat, mampu menyusun rencana bisnis yang solid, dan pada akhirnya, mendatangkan manfaat ekonomi yang adil dan merata bagi seluruh anggota,” tutup Teguh, penuh harap.
Kegiatan pemetaan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga pertengahan bulan Desember, dengan hasil akhir berupa peta komoditas dan data inventarisasi sumber daya yang akan menjadi acuan resmi untuk perumusan AD/ART dan program kerja Koperasi Produksi Kelompok Tani Sidadadi.
Gedhe Nusantara dan Samdhana Institute mendukung kegiatan pemetaan potensi dan komoditas unggulan di area Perhutanan. Samdhana Institute adalah sebuah organisasi nonpemerintah (ornop) yang mendukung masyarakat adat dan komunitas lokal di Asia Tenggara untuk mencapai keadilan sosial dan lingkungan.

