Gedhe Nusantara

Sutardjo Ps, Dewan Pengawas Gedhe Foundation

Yayasan Gedhe Nusantara (Gedhe Foundation) mengikuti fokus discussion group (FGD) untuk Data Baru, Inovasi dan Governance Sistem dalam Pembangunan Desa, Rabu (24/5). FGD berlangsung di Hotel Blue Sky, Jalan Aipada KS Tubun 19, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta.

Delegasi Gedhe Foundation ada dua orang, yaitu Yossy Suparyo (Direktur Eksekutif) dan Sutardjo Ps (Ketua Dewan Pengawas). Pada acara itu, Gedhe berbagi pengalaman mendorong desa-desa memanfaatkan teknologi informasi sebagai sistem pendukung tata kelola data di tingkat desa.

Lewat Gerakan Desa Membangun (GDM), ribuan desa telah memanfaatkan teknologi informasi dalam pemerintahan desa. Teknologi informasi berfungsi untuk menyebarluaskan informasi dari dunia perdesaan, pelayanan publik yang prima, perlindungan warga, dan pengelolaan sumberdaya desa secara baik dan berkelanjutan.

“Desa didorong untuk mengolah potensi dan sumberdaya wilayahnya melalui web desa. Pendekatan berbasis aset ini cukup membantu pemerintah desa dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan,” jelas Sutardjo Ps.

Dalam kebijakan satu data, Sutardjo menawarkan desa sebagai ujung tombak produsen data. Data desa dapat menjadi data dasar bagi perencanaan pembangunan di supradesa. Untuk itu, posisi kepala desa ditempatkan sebagai wali data di tingkat desa.

“Ajak desa untuk menyusun konsep, definisi, cakupan, klasifikasi, duan satuan data dasar. Setelah itu, tetapkan standar metadatanya supaya komunikasi antardata bisa dilakukan. Inilah langkah awal untuk melakukan revolusi data nasional,” lanjutnya.

Kegiatan FGD diselenggarakan oleh Sinergantara Bandung. Mereka berbagi pengalaman strategi memutus diskoneksi data pembangunan melalui program Game My Village yang diujicobakan di sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro dan Kendal. Hadir dalam acara itu, perwakilan dari Kantor Staf Presiden dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak