Yayasan Gedhe bekerjasama dengan Komunitas Open Madiun dan Relawan TIK Madiun menyelenggarakan Desa Literasi Madiun (Delima). Acara desa melek teknoogi informasi ini dilaksanakan Senin, 4 Mei 2015 di kecamatan Sawahan. Bertujuan mengajak desa-desa untuk mampu bersuara, Delima juga meluncurkan website desa klumpit.desa.id .
Acara dibuka oleh Camat Sawahan. Setelah sambutan dari perwakilan Kemkominfo yang diwakili dari Ditjen APTIKA, Delima diisi diskusi panel. Dimoderatori oleh Sungging Septivianto dari Gedhe, secara bergantian perwakilan Kemkominfo, Ketua RTIK Nasional, perwakilan PANDI, dan Tenaga Ahli dari Gedhe memaparkan materinya. Kominfo menjelaskan kebijakan pemerintah tentang teknologi informasi untuk desa. Ketua RTIK mengungkapkan strategi nasional kerelawanan TIK. Perwakilan PANDI menjelaskan pentingnya penggunaan domain Indonesia. Kemudian, Gedhe mengenalkan Sistem Operasi dan Sistem Informasi untuk desa.
Pihak Pemerintah Kabupaten Madiun sendiri antusias terhadap gerakan desa literasi teknologi informasi ini. Melalui bagian Pengelohan Data Elektronik (PDE) yang hadir di acara Delima ini, Pemkab Madiun menyatakan dukungannya. Termasuk dukungan pelatihan dan infrastruktur untuk desa yang mau melek informasi.
“Perlu ada obrolan lagi dan tindak lanjut dari acara ini dengan Pemkab Madiun. Karena Bupati Madiun sendiri sangat antusias kepada desa-desa yang melek IT.” ujar Ika dari PDE Madiun.
Selesai istirahat siang. Acara dilanjutkan di Balai Desa Sawahan untuk praktek penggunaan DesaOS, SiKomar (Sistem Informasi dan Komunikasi Antar Warga) dan pengenalan Sistem Informasi Desa (Sidesa) 2.0 oleh tim teknis Gedhe. DesaOS merupakan Sistem Operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Gedhe, ditujukan untuk komputer dengan spesifikasi rendah. Dalam DesaOS sudah terdapat SiKomar yang memungkinkan desa bebas menelpon gratis antar warga. Selain SiKomar, DesaOS juga sudah terdapat aplikasi Sistem Informasi Kependudukan untuk desa.
