Yossy Suparyo
Ikuti:

kerjasama produksi film inspirasi desa antara impro gedhe foundation pemdes wlaharwetan

Yayasan Gedhe Nusantara atau Gedhe Foundation bekerjasama Impro untuk memproduksi video inspirasi desa, Senin (7/3). Video ini akan menjadi bahan pembelajaran bagi desa-desa di Indonesia. Video inspirasi berisi serangkaian praktik-praktik baik yang sudah dilakukan desa dalam tata kelola desa.

Impro merupakan sebuah rumah produksi yang bermarkas di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rendra Almatsier, Managing Director Impro, melihat desa merupakan sumber inspirasi, terutama gagasan kemandirian dan gotong-royong. Sayang, warga desa acapkali tidak dilibatkan dalam perbincangan kebijakan tentang desa.

Maret 2016, Gedhe dan Impro akan memproduksi dokudrama tentang Musyawarah Desa (Musdes). Desa Wlaharwetan, Kalibagor, Banyumas menjadi lokasi syuting. Para pemainnya berasal dari warga desa setempat. Video Musdes mendokumentasikan proses persiapan, penyelenggaraan, dan materi yang dibahas dalam forum permusyawaratan tertinggi di desa itu.

Dodiet Prasetyo, Kepala Desa Wlaharwetan berharap video ini menjadi media belajar bersama. Ada tiga isu penting yang diangkat dalam video, yaitu masalah representasi, akurasi data, dan inklusi sosial. Tiga isu itu akan memperlihatkan komitmen desa pada demokrasi musyawarah.

Musdes diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, perwakilan wilayah, dan perwakilan kelompok kepentingan. Pada persiapan Musdes, setiap elemen desa harus mengadakan musyawarah di kelompoknya masing-masing. Musyawarah kelompok membahas daftar usulan yang akan diusung dalam Musdes, sekaligus menunjuk delegasi yang akan mewakili kelompok.

Selain menampung aspirasi dari masyarakat, Pemerintah Desa harus menyiapkan data pendukung yang menunjukkan kondisi desa. Ketersediaan data yang akurat akan mendorong lahirnya keputusan-keputusan Musdes yang bermutu. Data kondisi desa juga sebagai alat pendukung pengambilan isu yang dianggap strategis oleh desa.

Inklusi sosial memberikan kesempatan pada beragam elemen desa untuk terlibat dalam Musdes. Keterlibatan kelompok rentan, seperti kelompok difabel, masyarakat miskin, kelompok perempuan, dan kelompok minoritas lainnya akan memberikan warna baru dalam Musdes.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak