sukarni

Gedhe Foundation memenuhi undangan Maverick Public Relation pada perhelatan Gebyar Asyiiik di GOR Purwokerto pada Sabtu (08/08/2015). Novrial Rustam, Managing Director Kilau Indonesia menilai masyarakat Banyumas kental dengan gotong-royong. “Gebyar Asyiiik hadir di Purwokerto karena masyarakat Banyumas memiliki semangat brayan (gotong-royong) yang kental”.

Gebyar Asyiiik memadukan nilai-nilai kearifan lokal dan entertainmen. Pengunjung bisa menikmati berbagai karya dari komunitas kerajinan, kesenian, dan kuliner. Karel Anderson, penggiat komunitas mengatakan dia menggandeng komunitas pengrajin sandal bandol untuk mendukung penampilan komunitas seniman Kenthongan dan Lengger Banyumasan.

Daryanto dari Desa Keniten, Kedungbanteng, Banyumas menjadi pemateri dalam talkshow bersama Sri Mulya Santy (pimpinan sanggar seni Sekar Santy). Saat ini, dia diundang acara pelatihan pembuatan sandal bandol hingga ke Sidaarjo, Jawa Timur.

Sri Mulya Santy bercerita tentang pemain film Sang Penari yang belajar menari di sanggar Sekar Santy miliknya. “Sekitar tiga bulan,” ujarnya.

Pada Gebyar Asyiik, pengunjung disuguhi hiburan dari band Armada, Zaskia Gotix, dan Brodin. Ronal Surapradja dan Rina Nose memandu acara. Ronal menggunakan sandal bandol karya Daryanto. Dia siap mempromosikan sandal bandol.

Pada talkshow bersama grup band Armada, mereka mengatakan Purwokerto kota yang asyik. Menjawab pertanyaan tentang desa asyik, Rizal, vokalis Armada mengatakan desa itu asyik. Dia ingin membeli tanah di desa dan tinggal di desa. Rizal menamakan sebagai desa kebahagiaan.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?
YaTidak