- Gedhe Nusantara Memproduksi Video Inspirasi Ekonomi Hijau di Desa Sugihmukti - 1 Desember 2025
- Gedhe Nusantara dan Samdhana Institut Konsolidasikan Standar Pelaporan Program Perhutanan Sosial - 1 Desember 2025
- Kelompok Tani Sidadadi Cilacap Petakan Sumber Daya Perhutanan Sosial sebagai Fondasi Pendirian Koperasi Produksi - 29 November 2025
Gedhe Nusantara memproduksi sebuah video inspirasi tentang pengembangan ekonomi hijau di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Video ini merekam perjalanan desa yang berada di kaki Gunung Patuha pada ketinggian sekitar 1.312 mdpl tersebut dalam membangun ekonomi berkelanjutan tanpa mengorbankan kelestarian alam.
Selama ini, Sugihmukti dikenal sebagai sentra sayur-mayur, kopi, dan stroberi yang memasok pasar kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Udara sejuk, lanskap hijau, dan produktivitas pertanian menjadikan desa ini salah satu penopang penting rantai pasok pangan perkotaan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan pemukiman dan alih fungsi lahan mulai mengancam kualitas lingkungan dan kenyamanan hidup warga.
Menyadari ancaman tersebut, pemerintah desa bersama warga, pemuda, dan BUMDes sepakat mengubah arah pembangunan dengan mengusung pendekatan ekonomi hijau. Proses transformasi inilah yang kemudian didokumentasikan melalui video inspirasi tersebut, sebagai bahan pembelajaran bagi desa-desa lain di Indonesia.
Mengabadikan Transformasi Ekonomi Hijau
Dalam proses pengambilan gambar, tim produksi menelusuri berbagai titik penting di Sugihmukti: lahan pertanian sayuran, kebun kopi, sentra stroberi, kawasan hutan desa, hingga unit usaha BUMDes. Setiap lokasi dipilih untuk memperlihatkan bagaimana konsep ekonomi hijau diterapkan secara nyata.
Video ini menyoroti bagaimana warga mengelola hasil hutan non-kayu, seperti madu dan berbagai hasil bumi lainnya, melalui BUMDes. Alih-alih mengeksploitasi hutan, warga mengembangkan produk unggulan dengan prinsip “panen tanpa merusak”, sehingga ekosistem tetap terjaga sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Salah satu sorotan utama adalah peran “Pasukan Jaga Leuweung”, kelompok pemuda desa yang menjadi garda depan penjaga hutan. Mereka rutin memantau kawasan hutan desa, melakukan edukasi kepada warga, serta terlibat aktif dalam kegiatan penghijauan. Dalam video, mereka digambarkan bukan hanya sebagai penjaga alam, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan di tingkat akar rumput.
Kenyamanan Hidup Meningkat, Kepedulian Lingkungan Menguat
Video ini menunjukkan bagaimana pendekatan ekonomi hijau berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat. Dengan hutan yang tetap terjaga dan tata kelola lahan yang lebih baik, sumber air menjadi lebih stabil, udara tetap sejuk, dan risiko bencana ekologis dapat ditekan.
Di saat yang sama, berbagai inisiatif kreatif bermunculan dari warga, terutama generasi muda, yang mengolah produk lokal menjadi komoditas bernilai tambah. Mulai dari pengemasan madu, pengolahan kopi, hingga promosi wisata edukasi berbasis lingkungan ditampilkan sebagai contoh bahwa kecintaan terhadap alam dapat berjalan beriringan dengan penguatan ekonomi keluarga.
Video juga menyoroti gerakan-gerakan kecil namun berdampak, seperti pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkuler, pemanfaatan hasil hutan non-kayu, serta kegiatan penghijauan di lahan-lahan kritis. Berbagai potongan cerita itu dirangkai menjadi narasi bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah sederhana yang dilakukan secara konsisten.
Inspirasi bagi Desa-Desa Lain di Indonesia
Melalui video ini, Desa Sugihmukti dihadirkan sebagai contoh nyata bahwa pembangunan ekonomi tidak harus mengorbankan lingkungan. Sebaliknya, kelestarian alam justru dapat menjadi fondasi utama ekonomi desa.
Pemerintah desa dan Gedhe Nusantara berharap video ini dapat menjadi sumber inspirasi sekaligus panduan praktis bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan ekonomi hijau. Mulai dari penguatan BUMDes, pelibatan pemuda dalam menjaga hutan, pengelolaan sampah yang berkelanjutan, hingga pengembangan produk non-kayu—semuanya ditampilkan sebagai langkah konkret yang dapat direplikasi.
Desa Sugihmukti mengirim pesan jelas: ekonomi berkelanjutan dan kelestarian lingkungan bukanlah dua pilihan yang saling bertentangan, melainkan dua sisi dari tujuan yang sama—kesejahteraan bersama. Melalui dokumentasi visual ini, mereka mengajak kita untuk belajar, meniru, dan menyesuaikan praktik baik tersebut di wilayah masing-masing, demi mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, adil, dan ramah lingkungan.

