- Gedhe Nusantara Kembangkan Aplikasi Business Intelligence untuk UMKM Ritel - 26 Juli 2025
- Kementerian Desa PDTT Libatkan Gedhe Nusantara dalam Perumusan Kebijakan Ekonomi Hijau - 24 Juli 2025
- Atasi Masalah Rantai Pasok Pangan, Proposal Gedhe Nusantara Lolos ke Tahap Presentasi Riset Unggulan Daerah Banyumas - 7 Juli 2025
Yayasan Gedhe Nusantara (Gedhe Foundation) menggelar rembug desa Kabupaten Indramayu, Selasa (23/1). Rembug Desa berlangsung di Balai Latihan Masyarakat Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu. Acara ini diikuti oleh 20 desa dari 13 kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Rembug Desa membahas pendekatan Desa Membangun sebagai cara baru dalam pembangunan dan pemberdayaan desa. Pendekatan ini mensyaratkan desa mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan secara mandiri dan partisipatif. Keterlibatan masyarakat dan tata pemerintahan yang baik menjadi kunci keberhasilan pendekatan Desa Membangun.
Hadir dalam acara itu Anggota Tim Penasehat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Wawan Purwadi. Selain itu, ada Yossy Suparyo (Anggota Pokja Masyarakat Sipil) dan Dodiet Prasetyo (Kepala Desa Wlaharwetan Banyumas).
“Saya berharap bisa berpartisipasi dalam program-program pengembangan ekonomi di desa. Program pengembangan ekonomi harus melibatkan dukungan infrastruktur desa, tata pemerintahan yang baik, penguatan kelembagaan ekonomi yang kuat, dan pengembangan sumberdaya manusianya,” jelas Wawan Purwadi.
Rembug Desa merupakan strategi percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa melalui sinergi dan kolaborasi kerja antara pemerintah desa dan kementerian desa. Rembug menyepakati sejumlah rencana kerja bersama, seperti penguatan Badan Usaha Milik Desa, pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan, dan penguatan kapasitas pemerintah desa.
Selanjutnya, Rembug Desa membahas beragam siasat dan kreativitas telah dilakukan desa untuk menerapkan pendekatan Desa Membangun sehingga melahirkan praktik baik. Ambil contoh, Desa Kalensari mampu mewujudkan desa mandiri benih dan mampu menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan praktik yang sama.